ana bertinta lagi ini sebb nak bercerita hal payung ana yg hilang..
subhanallah
tadi pagi ada event kat dewan serbaguna.jam 11.30 ana pon g la sana.
then ni jam 2.00 petg tadi habis,,..
adalah makn2 sikit kat dewan tuh...
kan sekrg musim panas..semua org jalan bawak payung...jadi tdi ana pon bawak jugak paying ana tuh..
warna biru...
nak dimarahkan sgt ni paying ana tak ada setelah ana keluar dari dewan itu...
ana pon keling2 la dewan tuh cari takut ana salah letak..tapi ana pasti ana x salah letak...
memg betul2 takde kat situ..
ana rasa nak menangis je sekarang ni...sebab..ini adalh paying kedua ana yg hilang sbb org ambil..
bukan atas kecuaian ana...
kalu ana sendiri yg slah,,ana tak kisah...
tapi ni org lain yg ambil..
sakitnya hati ni rasa ....lagi pon paying tuh baru je ana bawak dari rumah minggu lepas.....x sempat cukup 2 minggu pon lagi dah hilng...
ana ogt lagi mak ana pesan masa bawak paying tuh,,,,
"ha bo la wi ile lagi nyoh"
alamak..
mcm mne nka ckp kat mak nie...
payung dia tuh...
tolongla kembalikan whai pengambil.....
ana merayu....
ana berpeluh2 mencari payung tu...dan pkrkan org yg ambik paying tuh mesti tak berpeluh2 kan...
so apa hukum di situ??
ana tak akan halalkan melainkan dia dtg mitak maaf atau tulis note sorry then tampal kat paying tuh n letak balik tempt dia amik...
ana paling x suke org mencuri,,,mengmbil hak org lain tanpa izin...
tak suka sgt...
jadi pengajaran nya
jgnlah kita ambil barabg org tanpa izin walaupon hanya sebtg pen atau sebatng kayu sugi mcm hadis Rasulullah SAW tuh,
sebab kemungkinan besar tuan punya hak itu tak akan halalkan apa yg kita ambil itu ......
muhasabah diri...
ini mengajar kesabaran ana....sampai tahan nak marah tuh sampai nagis n ni nk tdo la...tkt x pasal2 org lain pon kene marah nnanti...
ni ada satu kisah:
Kisah Sebiji Kurma.
Kisah di bawah ini mungkin bisa jadi renungan bagi kita semua untuk lebih hari-hati dalam bertindak. Jangan sampai ada barang atau sesuatu yang bukan hak kita, lalu kita kuasai atau kita konsumsi. Kisah seorang lelaki yang termakan olehnya sebiji kurma bukan miliknya. Hatinya tidak tenang sehingga memaksanya mencari siapa pemilik biji kurma tersebut.
Setelah Selesai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham berniat untuk berziarah ke Masjidil Aqsa. Sebagai bekal perjalanan, ia membeli kurma dari pedagang tua yang berdagang dekat Masjidil Haram. Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma terjatuh dari meja dekat dengan timbangan. Menyangka kurma itu bagian dari yang ia beli, Ibrahim memungut dan memakannya.
Setelah itu ia langsung berangkat menuju Al Aqsa. Empat bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti biasa, ia suka memilih satu tempat beribadah dalam ruang di bawah Kubah Sakhra. Ia shalat dan berdoa dengan khusyuk sekali. Tiba tiba ia mendengar percakapan dua Malaikat tentang dirinya.
"Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara 'yang doanya selalu dikabulkan Allah SWT," kata malaikat yang satu.
"Tapi sekarang tidak lagi. Doanya ditolak karena empat bulan yang lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di dekat Masjidil haram," jawab malaikat yang satu lagi ..
Ibrahim bin Adham terkejut sekali, ia merasa cemas sekali, jadi selama 4 bulan ini ibadahnya, solatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh ALLAH SWT gara-gara memakan sebutir kurma yang bukan haknya.
"Astaghfirullahal 'Adzhim" Ibrahim beristighfar. Terus ia berkemas untuk berangkat lagi menuju ke Mekkah untuk menemui pedagang tua penjual kurma. Untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya.
Begitu sampai di Mekkah ia bergegas terus menuju ke tempat penjual kurma itu, tetapi ia tidak menemukan pedagang tua itu melainkan seorang anak muda. "Empat bulan yang lalu saya membeli kurma di sini dari seorang pedagang tua. Di manakah ia sekarang? " Tanya Ibrahim.
"O, beliau sudah meninggal sebulan yang lalu, sekarang saya lah yang melanjutkan pekerjaannya berdagang kurma" jawab anak muda itu.
"Innalillahi wa innailaihi roji'un, kalau begitu kepada siapa saya bisa meminta untuk penghalalan?". Lantas Ibrahim menceritakan peristiwa yang dialaminya, anak muda itu mendengarkan dengan penuh khidmat.
"Nah, begitulah" kata Ibrahim setelah bercerita.
"Saudara sebagai ahli waris orang tua itu, bisakah saudara menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur saya makan tanpa izinnya?".
"Bagi saya tidak masaalah. Insya Allah saya halalkan. Tapi entah dengan saudara-saudara saya yang jumlahnya 11 orang. Saya tidak berani menghalalkan bagi pihak mereka karena mereka memiliki hak waris sama dengan saya. "
"Tolong berikan alamat saudara-saudaramu, biar saya temui mereka satu persatu."
Setelah menerima alamat, Ibrahim bin Adham pergi menemui saudara-saudara anak muda itu. Biarpun berjauhan, akhirnya urusan itu selesai juga. Mereka semua setuju menghalalkan sebutir kurma milik ayah mereka yang dimakan oleh Ibrahim secara tidak sengaja.
Empat bulan kemudian, Ibrahim bin Adham kembali berada di bawah Kubah Sakhra. Tiba tiba ia mendengar dua malaikat yang dulu membicarakannya terdengan bercakap-cakap lagi. "Itulah Ibrahim bin Adham yang doanya tertolak gara-gara makan sebutir kurma milik orang lain."
"O, tidak! Sekarang doanya sudah makbul lagi, ia telah mendapat penghalalan dari ahli waris pemilik kurma itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebutir kurma yang haram karena masih milik orang lain. Sekarang dia sudah bebas. "
Subhanallah…hanya karena sebutir kurma yang bukan miliknya, doanya tidak dikabulkan. Bagaimana dengan mereka yang mengambil hak orang lain sampai miliaran rupiah. Bagaimana dengan mereka yang korupsi uang rakyat yang jutaan jumlahnya? Bagaimana mereka meminta halalnya?
okeh jom tdo.....sabar wahai hati
No comments:
Post a Comment